Sulit memang menerima segala
sesuatu dengan sikap lapang dada, tergantung banyak faktor bagi seseorang untuk
bersikap dewasa terhadap berbagai masalah terlebih dengan masalah yang
seringkali bersinggungan dengan banyak orang.Mencoba bersikap baik namun
kadangkala maksud kita tersebut dimentahi dan digoyang-goyang oleh mereka yang
apatis terhadap sebuah kelompok organisasi ataupun golongan kita. Padahal
dibalik itu semua saya yakin bahwa dewasa ini jarang sekali dari kita yang sudi
kiranya memikirkan hak dan kepentingan orang lain pada umumnya, sering kita
terlalu mementingkan ego pribadi kita hanya untuk sebuah sanjungan banyak pula
yang sekedar berolok jika ada seseorang yang berkecimpung dalam dunia sosial
namun ketika giliran kita disodori kesempatan untuk berkarya kita malah lari
dari kesempatan itu.
Sadarlah bahwa sebenarnya kita
hanya bersembunyi di balik ketidakmampuan kita, kita hanya lari dari kenyataan
dan memperolok orang lain padahal diri kita sendirilah yang sebenarnya tidak
mampu dalam menghargai karya dan pengorbanan orang lain. Betapa sulit kiranya
memberikan gambaran kongkrit terhadap usaha kita terhadap orang-orang yang
bersikap acuh dan apatis yang senantiasa menganggap pengorbanan kita hanyalah
untuk isapan jempol belaka, bayangkan betapa sulitnya meyakinkan seseorang yang
membenci kita untuk membenarkan tindakan kita ketika yang bersangkutan
senantiasa memandang buruk terhadap segala polah tingkah kita.
Merasa benar terhadap apa yang
diperbuatnya dan selalu menganggap remeh orang yang ada disekelilingnya, Wow orang
tersebut amatlah sangat disayangkan karena akan semakin membuat dirinya hidup
dalam kekerdilan pengetahuan saja layaknya katak dalam tempurung yang tidak
dapat melihat dunia luar namun telah merasa memegang kendali atas dunia sebesar
tempurung kelapa.
Namun bersabarlah para pelopor
karena sekecil apapun usaha yang anda lakukan demi kebaikan orang lain
senantiasa tuhan akan mencatatnya sebagai amal kebajikan saudara sebagai insan
yang berguna di mata sesama, dan jika perlu ingatpulalah bahwa sebenarnya
sebanyak-banyak orang yang menyukai kita masih ada sebagian orang yang akan
selalu memandang rendah diri kita. Tetap tersenyum kepada sesama, tetap peduli
terhadap sesama, sekecil apapun harapan kita mengubah dunia namun percayalah
saja Tuhan akan bersama kita………….
Usahlah kita curi
pandangan dunia
Cukuplah sudah
menatap rendah
Membuang ludah
Ketika semua
menganggap sampah
Kalau kau
terengah maka teruslah berlalu saja sambil terus tengadah
Cukup sekali
pandangi lawanmu lanjutkan larimu
Jikau sesekali
terasa capai maka bersiulah barang sejengkal langkah
Lalu berlari
sajalah
Jangan
sekalipun kalah
Jangan pernah
lontarkan amarah
Jangan pula
berkesah-kesah
Apapula munculkan
darah
Terhadap lawan
Terhadap rival
Terhadap kawan
yang mendorongmu ke dalam jurang
Terhadap teman
yang melontarmu ke dalam “wangan”
Cukuplah
tersenyum
Cukuplah tertawa
kecil
Sedianya
bisikkan pada
“Terima kasih
kawan karenamu aku menjadi dewasa”
"Utjil_Malang"
Terus berkarya mas, jangan pedulikan orang yang menganggap rendah. Tunjukkan diri kita dari karya-karya kita, nanti mereka akan menilai sendiri. Tetap semangat :)
BalasHapus