Indonesia, sebuah Negara kepulauan
yang terdiri dari beribu-ribu pulau dari ujung barat yakni kota Sabang dan
ujung timur yakni kota Merauke diantaranya terdapat pulau besar yakni Jawa,
Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.Dahulu sebelum berdirinya Indonesia
itu sendiri merupakan bagian takterpisahkan dari beberapa kerajaan besar
diantaranya kerajaan Majapahit, Singosari, Kediri, Tarumanegara, Kutai,
Kerajaan Sriwijaya dan masih banyak lagi kesemuanya mewarnai setiap kisah yang
secara bergantian tertulis dalam tinta keemasan wilayah Indonesia.
Indonesia negeri yang secara
harfiah adalah surga yang nyata di dunia fana ini, betapa tidak karena
Indonesia terletak diantara lempeng benua yang secara langsung mengakibatkan
Indonesia kaya akan gunung api, namun karena itu pula Indonesia merupakan Negara
terkaya di jagat raya ini. Tidak ada sebuah negarapun di dunia ini yang mampu
menandingi kekayaan alam negeri ini. Sebagaiamana sebuah lagu lawas yang
mengatakan bahwasannya hanya dengan melempar tongkat saja di bumi Indonesia ini
maka akan tumbuhlah tongkat itu, maka tidak mengherankan pula kala itu kapten Portugis
JP. Coen serta antek Belanda bermaksud menjadikan Negara ini sebagai Negara singgah
mereka yang kiranya akan mengeruk segala kekayaan negeri ini. Masih terngiang
pula cerita ratusan kerajaan yang secara tidak sadar ingin berkuasa penuh di
tiap jengkal tanah yang makmur ini layaknya Sumpah
Palapa Gajah Mada dan mungkin pula cita-cita Sultan Agung yang ingin
menyatukan nusantara. Pada dasarnya disadari atupun tidak wilayah ini telah
menjadi ajang rebutan para pimpinan bangsa dari zaman dahulu kala maka tidak
heran pula sampai kinipun wilayah ini tetap menjadi sengketa para punggawa negara
yang serakah pula adanya, dan parahnya lagi kekuasaan asingpun masih berusaha
menancapakan kuku kekuasaannya di wilayah ini secara terang terangan. Kita bisa
amati betapa masih tegaknya Freeport mengeruk setiap gunung emas Papua, masih
kokohnya pula pabrik-pabrik semen di wilayah pesisir jawa menggerogoti setiap
gunung milik ibu pertiwi hanya untuk para elit berdasi. Hal ini diperparah lagi
dengan banyaknya eksekutif dan legislatif yang memberikan ijin kepada mereka
hanya karena diiming-imingi sekian karung uang padahal merekapun sebenarnya tahu bahwa kesemuanya
adalah milik rakyat.
Mengutip undang-undang dasar
tahun 1945 pasal 33 ayat (1) berbunyi; Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, ayat (2); Cabang-cabang
produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara, ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, ayat (4), Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dan ayat
(5);Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
Namun ternyata masih banyak sekali penyimpangan yang dilakukan oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga timbul kesenjangan sosial yang
sangat mencolok di wilayah negeri yang maha kaya ini, bayangkan saja jika
pejabat kemana-mana naik mobil mewah berdandan rapi dengan setelan jas yang
setiap jam mungkin ganti berikut lengkap dengan makanan apa saja yang mereka
inginkan akan segera terhidang di hadapannya dan semakin lengkap pula keadaan
mereka dengan beberapa rumah singgah yang mereka miliki di setiap lokasi yang
setrategis bahkan bukan tidak mungkin di berbagai penjuru kota mereka memiliki
rumah hunian yang tentu pula sangat mewah. Keadaan ini kontras sekali dengan
mereka yang berada di setiap pinggiran kota maupun pelosok desa Boro-boro rumah
mewah, ataupun kendaraan mewah atau mungkin setelan pakaian untuk makan sehari aja
kadang mereka menggantungkan diri dari penghasilan hari itu enatha melalui
mengamen, atau mengemis, mungkin pula mereka yang lebih gigih dengan mencari
kayu, menjadi kuli angkut barang di pasar, tukang parkir, tukang becak bagi
yang sudah punya modal, tukang ojek, bahkan menjual kehormatanpun mereka lalui
hanya untuk sesuap nasi di negeri nan maha kaya ini.
Amboi Betapa anehnya kehidupan
ini Tuhan “Banyak Ayam Mati di Lumbung Padi” harapan kami orang pinggiran nan
kecil ini semoga nantinya siapapun presidennya, siapapun wakil presidennya
mereka takkan lupa dengan kami yang duduk menanti sesuap nasi di pagi hari,
semoga mereka tahu dan mengerti nasib anak negeri tanpa ayah yang seringkali
mangkal di setiap perempatan kota dengan suaranya yang parau dan tak merdu
sekali mencoba menyanyi hanya demi sesuap nasi bungkus.Menghibur orang lain
meski dalam hatinya teriris dengan nasibnya.
Wahai penguasa negeri ini lima Tahun ke Depan ( Entahlah apakah Prabowo_Hatta, Entahkah Jokowi_Jeka ) Siapapun yang memimpin kami nantinya dengarlah suara kami dari kolong jembatan ini.
Wahai penguasa negeri ini lima Tahun ke Depan ( Entahlah apakah Prabowo_Hatta, Entahkah Jokowi_Jeka ) Siapapun yang memimpin kami nantinya dengarlah suara kami dari kolong jembatan ini.
- Jika kiranya engkau menjadi presiden kami, maka
- Adililah para koruptor bangsa ini meski dia karibmu semata, meski dia saudaramu pula adili saja !!!!!
- Jangan kiranya engkau silau dengan iming-iming berkarung-karung uang sehingga engkau hiraukan kami.
- Semoga sisi positif kegiatan pemimpin di masa lalu tidak engkau hapuskan, karena itu pula sifat pemimpin sebelum-sebelumnya
- Kami ingin makan saja di negeri kami yang amat kaya raya ini penguasa
- Jika saja engkau ingkar sedikit saja penguasa, Tuhan Maha Tahu dan engkau lebih tahu resikonya.
Jokowi _ Prabowo
- Keduanya sama-sama baret merah ( Satu Baret Merah Partai PDI-P satunya Baret Merah Kopassus );
- Keduanya putra terbaik Ibu Pertiwi di abad 21 ini;( Kalau bukan, mana mungkin beliau berdua muncul dan lulus uji kelayakan Calon Pimpinan NKRI )
- Meski berlainan latar belakang ( Bapak Prabowo latar militer dan Bapak Jokowi latar Sipil ) namun kita rakyat NKRI ini kudu Haqqul Yaqin bahwasannya beliau berdua nantinya Negeri ini akan lebih maju dan disegani oleh segala bangsa;
- Siapapun presiden kita nantinya yang terpenting adalah kita tetaplah Indonesia dan tentunya semoga Indonesia semakin maju nantinya dibawah kepemimpinan presiden baru.
Utjil_Malang
oyi
BalasHapus