M
emang bukan perkara yang mudah dalam mengartikan setiap teka – teki kehidupan yang penuh dengan misteri dan intrik. Kadangkala muncul dualisme dalam sisi yang berbeda yang menyangkut penyelesaian suatu masalah sederhana. Sebenarnya tak pantas membahas masalah semacam ini namun berawal dari sentilan yang muncul seiring perjalanan waktu berlanjut dan terus berkesinambungan mencari setiap jawab yang apakah seperti yang dikatakan oleh Soetarji C.B. “Tidak Setiap Jawab Jadi Sebab”Seringkali setelah muncul suatu masalah dan terdapat jawaban maka akan muncul masalah lagi yang berkelanjutan tanpa ada batas layaknya pohon mangga yang berbuah terus menerus tanpa henti dan rasa capek.
Mari kita cermati kasus sederhana berikut ini !
Dengan ditemukannya teknologi sederhana roda maka orang mulai berpikir bagaimana mengangkut sesuatu dengan lebih cepat, maka munculah sepeda, dengan sepeda orang berpikir menciptakan yang lebih cepat muncul mobil, namun mobil butuh jalan raya maka berkembanglah penataan jalan makadam, aspal dan seterusnya sampai kini muncul bermacam – macam model jalan raya. Terlepas dari itu sekarang dengan transportasi yang semakin maju masalah justru semakin kompleks mulai dari bagaimana mengatasi kemacetan, tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Dimanakah ujung dari setiap masalah yang setiap hari dan waktu mendera kita ??????????/
Ya tentu bagaimana manusia itu sendiri, manusia tiada punya kepuasan dalam hidupnya bahkan mungkin jika bisa setiap apa yang jadi kehendaknya senatiasa ada dalam sekejap. Dunia ini adalah tantangan sekaligus cobaan berikut sebuah teka teki yang harus diselesaikan oleh masing – masing dari kita, sudah barang tentu tiada keberhasilan mutlak dalam perjalanan hidup itu. Ada gagal, ada tangis, ada tegang, ada senggang, ada nyaman, senang, marah derita dan sebagainya. Ada merah, putih, coklat ada baik ada buruk, ada taat ada nakal kesemuanya pada hakikatnya adalaha bagian tak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri. Bayangkan saja jika dalam kehidupan hanya ada warna hitam saja tentunya dunia ini begitu gelap sekali, bayangkan jika hanya ada air tanpa ada tanah apakah mungkin ada kehidupan di daratan??????? Hemmmmm apakah kia terlalu jauh berpikir? Bukan itu masalahnya karena ini hanya pembuka saja, sekedar intermezzo untuk sebuah tulisan yang semoga saja ada manfaatnya buat siapapu yang sempat membacanya.
Dunia ini begitu indah dan penuh dengan keajaiban, dan yang lebih indah adalah pencipta keindahan itu sendiri betapa Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan sesuatu selalu berpasang – pasang dan tak dapat dipungkiri pula yang bersangkutan pasti telah merasakan kenikmatan yang sangat sesaat.
Dunia ini memang aneh bagi kitasebagian orang yang senantiasa berpikiran sedangkal air di sungai yang keruh pula,, namun hakikatnya jika kita renungkan betapa Allah Yang Maha Kuasa begitu penuh dengan sifat yang sempurna yang tak dapat kita capai dengan angan – angan semata. Tidak mudah berdiri dalam setiap langkah kehidupan sesuai dengan hati nurani apalagi dengan keadaan dunia sekacau sekarang ini walaupun demikian kita tentunya tak harus menyerah begitu saja dengan yang namanya nafsu kita sendiri. Sudah bukan rahasia lagi bahwa dewasa ini sesuatu yang bernama KKN ( Korupsi, Kolusi, Nepotisme ) telah menjadi trend masa kini, sebagian orang tidak sadar telah mengutuk dan menggembar gemborkan pengadilan terhadap pelaku KKN itu sendiri namun tanpa disadari oleh dirinya sendiri maupun oleh orang sekitarnya bahwa dia juga telah melakukan kejahatan sebagaimana yang telah ia kutuk dan ia nafikkan. Entah benar tidaknya setiap dari kita tak akan pernah mengiyakan dan menolak statemen bahwa berapa uang yang harus kita keluarkan untuk sebuah jabatan baiki sipil maupun militer, di kalangan swasta maupun negeri pula.
Terkadang kita tak sadar dan mengikuti arus kehidupan yang semakin tidak menentu kita halalkan haram, dan kita haramkan halal menurut apa mau kita seolah – olah kitalah sang penentu,,,,,,,,,,, Astagfirullahaladzim betapa kadangkala kita mengiyakn yang seharusnya tidak dan meniadakan yang tan yang seharus seharusnya ada, namun bagaimana mungkin kita tidak dapat lari dari sebuah sistem yang terlanjur salah kaprah, yang semakin tak menentu arahnya. Betapa kita tak dapat lari dari dualisme kehidupan ini antara kebenaran yang hakiki dan kekotoran yang umumya sudah ada alam setiap langkah. Ya begitulah kita dapat diibaratkan makan buah khuldi masa kini, tak makan lapar makan penuh dosa, maju kena mundurpun kena,
Akhirnya adalah bagaiamana kita berusaha untuk meminimalisir dosa kita, dengan selalu berusaha mengingatnya dan mohon ampun kepada – Nya sebagaimana kemampuan kita…………, sangatlah sulit melangkah memilih dan memilah jalan yang terbaik dan terbersih, tapi yakinlah ada jalan yang lebih baik walaupun tidak ada jalan yang 1000% bersih dari setiap dosa.
Bukan kita sok bisa tapi bagaiamana kita bisa mengingatkan sesama, dan semoga Allah selalu meridlai dan menunjukkan jalan yang lurus buat kita semua.
( 05/04/2011 By Utjil_Ketjil dari Malang )